Inter-Relasi:
A :
Toleransi
B :
Penodaan Agama
C :
Perpecahan Umat
D :
Pancasila
Pokok Pikiran di Paragraf:
1. Toleransi di Indonesia masa kini
2.
Pilkada
DKI Jakarta menuai kontroversi
3.
Pernyataan
Basuki Tjahaja Purnama dan penodaan agama
4.
Organisasi
Islam sebagai penggerak aksi massa
5.
Perpecahan
antar umat beragama
6.
Pesan
perdamaian untuk Indonesia
7. Pancasila sebagai khazanah toleransi
Indonesia
Pancasila
sebagai Khazanah Toleransi Indonesia
Topik
yang cukup ramai diperbincangkan di Indonesia kini adalah toleransi, yaitu
sikap saling menghormati dan membiarkan orang lain untuk melakukan peribadatan
sesuai yang dianutnya. Toleransi adalah sikap yang mudah diucapkan dan sulit
dilaksanakan jika masih ada tekanan massa pada golongan tertentu. Hal ini
merupakan buntut dari persinggungan dari tokoh publik kepada umat beragama
mayoritas di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta yang memicu ketegangan antar
umat beragama. Sebagai Ibukota Indonesia, bisa dipastikan menjadi sorotan
berita utama di pelosok negeri apalagi terkait masalah perbedaan agama. Dimana
konflik-konflik horizontal dalam dan luar agama mulai bermunculan satu persatu
karena perbedaan tafsir dan pendapat dari masing-masing golongan.
Akhir
tahun 2016 dan awal tahun 2017 adalah masa kampanye Pemilu Kepala Daerah
(Pilkada) serentak beberapa daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat mencalonkan diri lagi
sebagai calon gubernur dan wakil gubernur resmi DKI Jakarta saat itu. Mereka
juga digadang-gadang sebagai kandidat terkuat di Pilkada Jakarta. Sebelumnya,
kepemimpinan Ahokpun dinilai kontroversi dengan kebijakan-kebijakannya yang
tegas untuk menata Jakarta. Banyak warga yang memprotes dan menghujatnya, namun
tidak sedikit pula yang mendukungnya dari kalangan warga maupun selebriti tanah
air. Pilkada Jakarta menjadi kiblat pemberitaan tanah air saat itu, dikarenakan
Ahok telah menang pada pilkada tahap satu dan membuat ketegangan massa
non-pemilih Ahok semakin panas. Hal ini membuat ketar-ketir massa yang mendemo
Ahok karena persinggungan agama yang telah dilakukan kepada umat muslim.
Ahok
ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi tak lama setelah demo besar pada 4
November 2016. Perkara ini ditindaklanjuti karena tekanan massa yang sangat
besar. Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama dalam acara sosialisasi budidaya ikan
kerapu di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 menyatakan
pernyataan yang dinilai kontroversial. “Jadi enggak usah kepikiran, kalau Ahok
enggak kepilih, ah, pasti programnya bubar. Saya sampai Oktober 2017. Jadi
jangan percaya sama orang. Jadi dalam hati kecil Bapak-Ibu enggak bisa milih
saya, dibohongi pakai Al-Maidah ayat 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak-Ibu,
ya,” ujar Ahok. Terlepas dari tepat atau tidaknya pernyataan dalam acara
gubernur tersebut, Ahok sebagai tokoh publik dinilai bersalah oleh mayoritas
warga muslim Jakarta, bahkan tanah air. Ahok yang beragama Kristen Protestan
ini menyinggung Surah Al-Maidah ayat 51 yang termaktub dalam kitab suci agama
Islam yakni Al-Qur’an. Pasalnya, pengetahuan Ahok terkait apa yang diucapkannya
terkait Al Maidah 51 itu minim sekali, sehingga memicu kemarahan warga muslim
di Jakarta. Warga Jakarta bersitegang setelah munculnya video pernyataan Ahok
yang diunggah ke media sosial oleh pemilik akun Buni Yani. Kasus penodaan agama
ini menjadi perbincangan hangat yang mengiringi Pilkada DKI Jakarta.
Front
Pembela Islam (FPI) menjadi garda terdepan dalam kasus penodaan agama ini.
Mereka begitu antusias dan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Basuki Tjahaja
Purnama. Organisasi massa yang dipimpin oleh Muhammad Rizieq Shihab ini sebagai
motor penggerak aksi 2 Desember 2016 atau Aksi Bela Islam yang menuntut Ahok
dipenjarakan. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pun ikut mengibarkan bendera khilafahnya,
mereka juga memiliki andil dalam Aksi Bela Islam ini. Adanya jarak antar agama mulai terasa,
kata-kata seperti kafir, pemimpin kafir, dan intoleran mudah disematkan bagi
yang ikut berkoar-koar di media sosial dan realitasnya. Penyebaran berita hoax
mulai bermunculan dan menjadi sumber fitnah kian menjadi. Media sosial
digunakan sabagai hakim instan untuk menuduh dan menjatuhkan reputasi seseorang
atau agama tertentu. Sikap toleransi di Indonesia mulai dilunturi oleh
masyarakat Indonesia sendiri, seperti peribahasa karena nila setitik, rusak
susu sebelanga.
Demonstrasi
Aksi Bela Islam semakin diperkuat, antusiasme demonstran untuk membela Al
Qur’an dan Islam kian menjadi-jadi. Pihak pendukung Ahok yang non-muslim pun
ikut melakukan protes karena tuduhan penodaan agama yang ditujukan kepada
Basuki Tjahaja Purnama. Tagar #PenjarakanAhok dan #SaveAhok di media sosial
menjadi sekat pemisah antara keharmonisan beragama di Jakarta, bahkan tanah
air. Merenggangnya hubungan antar agama di Jakarta kian kentara, caci maki dan
fitnah keji menjadi makanan sehari-hari media sosial. Tidak justru saling
bertoleransi, namun tuduhan-tuduhan intoleran kepada netizen atau tokoh publik tertentu menimbulkan perpecahan antar
umat beragama. Agama memang masalah sensitif jika dibahas, apalagi terkait
masyarakat Jakarta yang mayoritas beragama Islam, namun dipimpin oleh seorang
non-muslim. Sudah dipastikan akan terjadi ketegangan antar umat beragama
apabila salah satunya menyakiti hal fundamental agama yang lain.
Jakarta
adalah Ibukota Negara Indonesia, sudah sewajarnya ia menjadi panutan bagi
daerah-daerah yang lain sebagai wilayah yang paling beragam penduduknya di
antara daerah lain. Jakarta adalah jujugan para perantau yang ingin mencari
pekerjaan, melakukan penelitian, berwisata, dan menuntut ilmu. Peristiwa
sekecil apapun yang terjadi di Jakarta akan sangat mudah menyebar ke pelosok
negeri. Masyarakat melihat toleransi di Jakarta haruslah tinggi karena hampir
seluruh orang dari setiap daerah di Indonesia ada disitu. Agama Islam, Kristen
Katholik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghuchu, Suku Batak, Suku
Betawi, Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku Bugis ada di Jakarta, bahkan menjadi
penduduknya. Perpecahan yang terlanjur terjadi haruslah disatukan kembali, mencoba
keluar kotak untuk melihat keragaman di luar haruslah dilakukan. Jangan sampai
perang saudara terjadi karena sama saja membunuh keluarga sendiri. Layaknya
Timur Tengah sekarang, hanya karena perbedaan golongan dalam satu agama sudah
menjadi peperangan yang tak kunjung usai padahal mereka bersaudara. Hal itulah
yang tidak diinginkan di Indonesia, dimulai dari toleransi dan menghargai
kebebasan berekspresi adalah hal dasar untuk menghormati orang lain. Memaafkan
kesalahan orang lain adalah hal yang baik dan saling tolong-menolong dalam
kebaikan tanpa memandang golongan tertentu harus dibudayakan. Setiap agama mengajarkan
kebaikan, jika ada suatu kesalahan maka yang salah adalah individunya, bukan
agamanya.
Toleransi
dan gotong royong antar umat beragama baik di Jakarta maupun daerah lain di
Indonesia harus ditegakkan. Tidak menilai mana ajaran yang benar dan yang
salah, namun bagaimana sebagai bangsa yang bermoral untuk menghormati hak asasi
manusia yang lain. Indonesia punya landasan ideologi yakni Pancasila, pada lima
sila yang ada menghantarkan jalan dan tujuan bangsa Indonesia demi kehidupan
bersama yang beradab. Pancasila memiliki semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, hal ini menggambarkan keadaan
di Indonesia yang multikultur, multiagama, multibahasa, dan lain sebagainya.
Tidak ada alasan untuk tidak saling menolerir keberadaan saudara sebangsa dan
setanah air. Selama masih menjadi penduduk Indonesia, apapun golongan, ras, dan
agamanya, ia tetap memiliki harga diri sebagai bangsa Indonesia.
DonacoPoker Aman dan Terpercaya
BalasHapusSedang mencari situs judi online yang aman dan terpercaya kami ada solusinya. DonacoPoker menjamin setiap kemenangan anda pasti akan terbayarkan dan juga memberikan kesempatan menang lebih besar dibanding situs-situs lainnya. Jadi jangan ragu lagi segera hubungi kami di :
WA : +6281333555662
atau langsung di Livechat kami di : donacopkr(titik)com
>>>DAFTAR<<<
Agen Poker Online Terpercaya
S128Cash Bandar Situs Judi Online Terpercaya
BalasHapusGames yang disediakan S128Cash :
- Sportbooks
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- Slot Games
- Tembak Ikan Online
- IDN Poker
- Klik4D
Kelebihan S128Cash :
- 100% Aman, Terbaik dan Terpercaya
- Kepercayaan dan kepuasan member selalu di utamakan
- Pelayanan 24 Jam / 7 Hari NONSTOP dan pastinya dilayani CS yang PROFESIONAL dan RAMAH
- Untuk pendaftaran FREE, GAMPANG dan CEPAT !!
- Menyediakan semua bank local INDONESIA ( Transaksi 24 JAM, TIDAK ADA JAM OFFLINE !! )
- Menyediakan deposit via PULSA, OVO dan GOPAY
- Proses semua transaksi DEPOSIT & WITHDRAW hanya butuh kurang dari 2 menit.
HOT PROMO S128Cash :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS FREEBET 200rB
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !! ( Ayam Sabung )
Di tunggu kedatangan Anda ya, informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
-Livechat : S128Cash
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.org
S128